Ciri-ciri Kayu Suren Beserta Kelebihan dan Kelemahannya
Kayu suren didapat dari pohon surian yang tumbuh di beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Pohon surian merupakan salah satu tanaman yang mudah tumbuh di daerah beriklim tropis. Pohon ini biasanya tumbuh subur di dataran tinggi dengan suhu sekitar 22 derajat Celcius. Di beberapa negara lain pohon surian memiliki julukan sendiri. Di Malaysia disebut surian wangi, di Filipina disebut ye tama, di Myanmar disebut limpaga.
Termasuk pohon yang tumbuh dengan cepat dan memiliki daun yang sangat lebat. Bentuk daunnya seperti oval memanjang dengan meruncing dibagian ujungnya. Pohon surian memiliki batang pohon yang tegak lurus dengan ketinggian mencapai 60 meter. Sedangkan untuk ukuran diameter batangnya bisa mencapai 1 hingga 3 meter.
Permukaan batang pohon sangat kasar ketika diraba karena kulit batangnya pecah-pecah. Sehingga membentuk garis-garis vertikal yang tidak beraturan. Kulit pohon surian menghasilkan bau wangi menyerupai bau kayu cendana. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kayu suren, simak pembahasan berikut.
Ciri-ciri Kayu Suren
Pohon surian baru bisa dipanen saat usianya sudah sekitar 12 tahun. Masa panen tersebut tergolong singkat dibandingkan jenis pohon-pohon besar lainnya. Kelebihan ini yang membuatnya banyak dibudidayakan oleh petani kayu.
Ciri-ciri kayu suren yang paling terlihat jelas yaitu warna kayunya. Saat pertama kali dipanen, batang kayu suren berwarna keputih-putihan. Lalu setelah beberapa waktu warna kayunya berubah menjadi warna merah yang sangat indah. Tekstur serat kayunya berbentuk lurus memanjang dan agak renggang.
Sehingga ketika di finishing permukaan kayu ini terasa sangat halus. Gubal pada kayu ini berwarna merah muda dengan teras berwarna kecoklatan. Bobotnya tergolong ringan tapi memiliki kekuatan yang cukup baik.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Suren
1. Tahan Terhadap Serangan Hama dan Penyakit Kayu
Menurut sebuah penelitian kayu atau pohon suren memiliki kandungan bahan surenon, surenin, dan surenolakton. Ketiga bahan tersebut memiliki peran sebagai penghambat pertumbuhan serangga dan juga antifeedant (menghambat daya makan). Bahkan pohon surian sengaja ditanam di antara pohon albasia untuk mengusir hama. Itu karena pohon albasia rentan terhadap hama, terutama teter.
Jadi kandungan di atas terbukti dapat mengusir serangga. Seperti rayap, teter, bahkan nyamuk sekali pun. Jadi kayu ini bisa bertahan lebih lama karena tidak mudah lapuk terserang penyakit.
2. Tergolong Kayu yang Kuat
Kayu ini termasuk jenis kayu yang cukup kuat. Sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi bangunan. Biasanya kayu ini dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan interior rumah, furniture, panel dekorasi, hingga kerajinan tangan.
3. Mudah Diolah untuk Berbagai Kebutuhan
Kayu ini sangat mudah digergaji, sehingga memudahkan proses penebangan dan proses pemanfaatannya. Maka tidak heran jika kayu dari pohon surian banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
4. Kulit dan Akarnya Dimanfaatkan untuk Obat Tradisional
Beberapa bagian pohon surian termasuk kulit dan akar pohonnya digunakan untuk membuat ramuan obat tradisional. Ramuan dari kulit dan akar pohon surian dipercaya dapat mengobati penyakit diare. Selain itu juga, kulit dan buahnya dapat digunakan sebagai bahan pembuatan minyak atsiri. Tidak hanya itu kulit dan akarnya digunakan sebagai bahan pembuatan obat diarrhoea.
5. Ekstrak Daunnya dapat Dijadikan Antibiotik dan Bioinsektisida
Selain kayunya, daun pohon surian juga dimanfaatkan sebagai antibiotik dan bioinsektisida. Daunnya disinyalir dapat membantu mengusir hama serangga pada tanaman.
6. Daunnya Tidak Dapat Digunakan untuk Pakan Ternak
Kekurangan dari tanaman ini pada daunnya karena tidak bisa dijadikan sebagai makanan ternak. Itu karena dapat membuat hewan tersebut mengalami mabuk ketika mengonsumsi daunnya.
Itulah informasi seputar kayu suren yang memiliki banyak kelebihan dan manfaat. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda tentang kayu surian atau suren.