Penjelasan Lengkap Perbedaan Pernis dan Plitur Secara Umum
Pernis dan plitur sama-sama digunakan untuk pelapis kayu. Kesamaan umum dari kedua jenis lapisan kayu ini, yaitu sama-sama memperindah furniture atau perabotan kayu supaya mengkilap dan lebih enak dipandang. Ciri-ciri dari perbedaan pernis dan plitur sendiri terkadang membingungkan, sebab fisik keduanya hampir serupa. Namun jangan khawatir, sebab di sini akan dibahas perbedaannya mulai dari bahan baku sampai dengan manfaat lain yang jarang diketahui.
5 Perbedaan Pernis dan PliturĀ
Kesan klasik yang ditimbulkan dari pernis dan plitur ketika melapisi kayu, membuat isi rumah kita semakin cantik, karena perabotan di dalamnya lebih terlihat mewah. Kedua hal yang berbeda dari plitur dan pernis ini, pasti memiliki ciri khas masing-masing yang berbeda. Berikut penjelasan diantaranya.
1. Dari Segi Cara Penggunaan Pernis dan Plitur
Perbedaan pernis dan plitur yang pertama yakni, mulai dari cara penggunaan atau pengaplikasiannya. Untuk pernis kayu sendiri, ternyata dapat dipakai dengan tanpa campuran apapun, sedangkan plitur wajib memakai campuran yang terdiri dari bahan pelarut tertentu. Campuran ini pun dulunya terdiri dari campuran spiritus. Namun dengan lebih modernnya, maka kini bisa menggunakan thinner untuk media pelarutnya.
Jika ditinjau dari cara penggunaan, maka diakui lebih mudah dan simpel pernis. Karena Anda hanya perlu mengoleskan pernis ini secara langsung memakai kuas, lalu otomatis permukaan yang dioles pun menjadi rapi dan mengkilap.
2. Dari Segi Bahan Baku yang Dimiliki
Jika tadi cara penggunaan, maka kini perbedaan pernis dan plitur dari bahan bakunya. Nah apabila dari bahan baku, maka ternyata pernis ini sudah memakai pelarut di dalamnya. Mungkin inilah yang menyebabkan pernis tidak perlu dicampur lagi ketika akan diaplikasikan ke kayu.
Bahan baku pernis sendiri terdiri atas drying oil, pelarut, dan baku resin. Untuk pelarutnya pun memakai jenis water based dan solvent based. Apa bedanya? Ternyata bila water based maka ia akan memakai air pada pelarutnya, sedangkan solvent based maka ia memakai kombinasi thinner.
Selanjutnya untuk bahan baku dari plitur ini bernama oker. Bahan inilah yang membuat plitur menjadi transparan, dan sudah melewati proses oksidasi. Proses inilah yang membuat oker punya banyak variasi warna yang baik, seperti kuning keemasan, kuning muda, sampai dengan coklat. Nah plitur ini tidak ada pelarutnya ya, jadi ketika ada diaplikasikan harus diberi pelarut terlebih dahulu.
3. Hasil yang Ditunjukkan dari Masing-Masing Pernis dan Plitur
Perbedaan pernis dan plitur berikutnya, adalah dari segi hasil yang ditunjukkan. Yang pertama untuk hasil dari pernis, yakni merupakan hasil yang memiliki kesan alami. Sebab memang hasil akhirnya hanya sebatas mengkilap tanpa adanya tambahan warna lain di permukaan, dengan begitu serat kayu pun akan nampak jelas.
Sebaliknya, hasil akhir dari plitur maka tentu lebih berwarna dan merata. Sebab itulah plitur sering dipakai bila ada kayu yang warnanya tidak rata, untuk menutupi kekurangan dari warna pada kayu ini.
4. Segi Manfaat Lain dari Pernis dan Plitur dalam Sehari-Hari!
Jika manfaat mereka untuk melapisi kayu, maka adapun manfaat lain yang belum diungkap. Yang pertama pada pernis kayu, yakni bisa mempertahankan keawetan dari material kayu yang telah dilapisi. Dengan pemakaian pernis, maka tentunya serat kayu pun akan semakin kuat serta tahan lama.
Kedua, manfaat dari pilur yakni memberi warna yang bagus dan mengkilapkan dengan maksimal saja. Sehingga dari sini terlihat jelas ciri khas dari masing-masing, tugas Anda adalah memilih mana yang sesuai kebutuhan dan keadaan.
5. Segi Kekurangan dari Masing-Masing
Perbedaan pernis dan plitur terakhir terletak pada kekurangannya. Jika pernis terlihat sederhana, maka pilur memiliki corak warna indah. Namun jika pilur tak ada manfaat menguatkan kayu, maka pernis dapat menguatkan dan membuat kayu tahan lama.
Itulah sekilas penjelasan tentang 5 perbedaan pernis dan plitur pada umumnya, semoga bermanfaat!